
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional (Musrenbangreg) Wilayah Sulawesi tahun ini dilaksanakan di Kota Makassar selama 2 (dua) hari pada tanggal 31 Maret – 1 April 2022, bertempat di Hotel Claro Makassar.
Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Bangda Kemendagri) Teguh Setyabudi, Direktur Tata Ruang dan Penanganan Bencana Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementrian PPN/Bappenas Sumedi Andono Mulyo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Fadjry Djufri, Kepala Pusat Pengembangan Infarstruktur PUPR Wilayah III Kementrian PUPR Manggas Rudy Siahaan, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif dan Muzayyin Arif , para Gubernur se Sulawesi, Kepala Bappeda se Sulawesi, serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang hadir secara virtual.
Gubernur Sulawesi Selatan Bapak Andi Sudirman dalam sambutannya menyampaikan beberapa usulan prioritas pembangunan regional Sulawesi wilayah Sulawesi Selatan tahun 2023, diantaranya; 1) Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Passeloreng, 2) Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Karalloe, 3) Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Baliase, 4) Bendungan dan Jaringan Irigasi Jene’lata, dan 5) Lanjutan Revitalisasi Danau Tempe. Yang menjadi usulan pembangunan lainnya yaitu dalam pembangunan sejumlah ruas jalan batas Provinsi Sulteng dan batas Provinsi Sulbar, Pembangunan Jalan Tol Makassar-Takalar, lanjutan pembangunan infrastruktur konektivitas taransportasi udara Bandara Buntu Kunik Tana Toraja, penambahan Runway Bandara Arung Palaka Bone, penyelesaian terminal Bandara Sultan Hasanuddin dan fasilitas lainnya dalam memperkuat kedaulatan ekonomi, Musrenbangreg Sulawesi tahun ini yang menjadi agenda prioritas menghasilkan arah pengembangan wilayah Sulawesi yang termuat dalam 5 (lima) rancangan fokus kegiatan dan lokasi yaitu; 1) Pengembangan Kawasan Strategis yang difokuskan utamanya di KEK/KI Palu, KEK Bitung, DPP Manado-Likupang /KEK Likupang, DPP Toraja-Makassar-Selayar, dan DPP Wakatobi. 2) Pengembangan Sektor Unggulan akan difokuskan pada peningkatan produktivitas lada, pala, cengkeh, kakao, kopi, kelapa, garam serta perikanan tangkap dan perikanan budidaya dikembangkan dengan memberikan calon induk unggul ikan air payau, benih ikan air tawar, benih ikan air payau, benih ikan air laut, benih udang, dan benih kepiting yang disalurkan kepada masyarakat. 3) Pengembangan Kawasan Perkotaan yang difokuskan pada pengembangan wilayah metropolitan (WM Makassar dan WM Manado) 5 (lima) kota sedang (Gorontalo, Palu, Parepere, Palopo, dan Kendari) dan 1 (satu) kawasan perkotaan kecil, yaitu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Mamuju. 4) Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Pedesaan, dan Transmigrasi yang difokuskan pada2 PKSN dan 15 Kecamatan lokasi prioritas perbatasan, revitalisasi 18 kawasan transmigrasi, 16 KPPN, 1.043 desa tertinggal, dan peningkatan 507 desa berkembang menjadi mandiri, serta 3 kabupaten daerah tertinggal yang dipercepat daerah pembangunannya dan menjadi fokus intervensi di tahun 2023. 5) Kelembagaan dan Keuangan Daerah untuk peningkatan capaian SPM, peningkatan kualitas dan kompetensi SDM ASN, penguatan GWPP, peningkatan pendapatan daerah, kualitas belanja, dan pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif, dan akuntabel, peningkatan inovasi dan kemandirian daerah, kerja sama antardaerah, penataan dan harmonisasi regulasi, percepatan sertifikasi tanah, penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, peningkatan pelayanan pertanahan modern berbasis digital, percepatan penyusunan dan penetapan RTR KSN, RTRW, dan RDTR, serta percepatan penyediaan peta dasar skala besar.