

Palu, Sulawesi Tengah, Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi bersama Bupati/Walikota dalam rangka Pengembangan Ketahanan Pangan Nasional di Sulawesi Tengah, pada tanggal 13 Juli 2022 bertempat di ruang rapat Nagana Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, dihadiri oleh Bupati/Walikota se Sulawesi Tengah, Kepala Bappeda Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah, Kepala BPKP Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Pejabat Eselon III dan IV lingkup Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, dan Pejabat Fungsional lingkup Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah.
Tujuan Rapat Koordinasi tersebut untuk mensinkronkan dan mensinergikan visi misi Gubernur, Bupati/Walikota kegiatan pengembangan ketahanan pangan nasional di Sulawesi Tengah dalam mewujudkan IKN.


Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah Ibu Dr. Ir. Christina Shandra Tobondo.,MT dalam laporan sekaligus paparannya menyampaikan bahwa melalui visi dan misi Gubernur pengembangan ketahanan pangan nasional merupakan program prioritas 2021-2026 yang ke 4 (empat) yaitu peningkatan produktivitas tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan komoditi pertanian lainnya, yang tertuang dalam dokumen RPJMD pada misi ke 3 (tiga) adalah Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Penguatan Kelembagaan sehingga akan memberikan manfaat bagi Sulawesi Tengah.


Lebih lanjut beliau menyampaikan dalam menyiapkan lokasi pengembangan kawasan pangan Nusantara di Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala; 1) Fokus Dampelas komoditi Jagung, Kedelai sebesar 1.124 Ha, 2) Sirenja komoditi jagung sebesar 8.801 Ha, 3) pinembani komoditi jagung 8.898 Ha, 4) Wombo komoditi Bawang sebesar 610 Ha. Kabupaten Sigi; 1) Karavana komoditi jagung sebesar 135 Ha, 2) Bangga 1 komoditi jagung 400 Ha, 3) Bangga 2 jagung sebesar 2.250 Ha, 4) Sibalaya jagung sebesar 256 Ha, 5) Sidera komoditi jagung sebesar 1.235 Ha, dan 6) Jonooge komoditi jagung sebesar 117 Ha. Kabupaten Parigi Moutong; Salubanga (Kec. Sausu) komoditi padi dan jagung sebesar 300 Ha. Kabupaten Tolitoli; 1) Kamalu (Kec. Ogodeide) jagung sebesar 1.500 Ha, 2) Senja (Desa Sibea dan Desa Janja) Kec. Lampasio komoditi jagung sebesar 1.950 Ha. Kabupaten Poso, Parimo dan Sigi; Manggalapi komoditi padi, jagung sebesar 1.975 Ha. Selanjutnya Kawasan Potensial yang perlu menjadi perhatian dan rencana dikembangkan kedepan yaitu pengembangan Kawasan Pangan Nasional (KPN) yang terletak di kawasan; 1) Kabupaten Donggala (Kec. Pinembani), 2) Kabupaten Parigi Moutong (Salubanga), 3) Kawasan Manggalapi yang terdiri dari 3 (tiga) Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi.
Selesai laporan Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Sulawesi Tengah oleh Bapak H. Rusdi Mastura menyampaikan pembangunan kawasan nusantara dan food estate di Sulawesi Tengah diharapkan dapat menjadi salah satu prioritas strategis nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategis Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 yang mengatur percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional dapat terintegrasi dengan proyek strategi nasional di Sulawesi Tengah diantaranya; 1) Pembangunan ruas jalan Gimpu-Peana-Kalamanta batas Sulawesi Selatan + 89 Km, 2) Pembangunan ruas jalan Sienjo-Pura-Sipi +42 Km, 3) Pembangunan ruas jalan Bangga-Lalundu-Watatu, 4) Pembangunan pelabuhan Tambu-Kasimbar, 5) Destinasi super prioritas nasional pariwisata togean, dan 6) Pembangunan kawasan industri halal berbasis perikanan di mato kabupaten banggai laut.
Untuk mewujudkan kawasan pangan pangan nasional telah ditetapkan lokasi fokus untuk tahun 2022 dan 2023 yaitu di Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Tolitoli.

Selesai sambutan Gubernur Sulawesi Tengah dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan para Bupati/Walikota bertujuan untuk mensinergikan kegiatan dalam mempercepat kawasan pangan nusantara menuju IKN.