Rapat Koordinasi Pembahasan Kawasan Strategis Provinsi Sulawesi Tengah

Rapat Koordinasi Pembahasan Kawasan Strategis Provinsi Sulawesi Tengah

Palu, Sulawesi Tengah, Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Pembahasan Kawasan Strategis Provinsi Sulawesi Tengah, pada tanggal 14 Juli 2022 bertempat di ruang rapat Nagana Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, dihadiri oleh Bupati/Walikota se Sulawesi Tengah, Kepala Bappeda Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah, Kepala BPKP Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Pejabat Eselon III dan IV lingkup Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, dan Pejabat Fungsional lingkup Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah.

Tujuan Rapat Koordinasi tersebut untuk mewujudkan pembangunan wilayah yang bertumpu pada sector pertanian, kelautan, industri, pertanahan, keamanan serta pariwisata yang produktif dan berkelanjutan secara sosial, ekonomi dan lingkungan berbasis mitigasi bencana, yang dijabarkan melalui konsep umum pengembangan klaster perwilayahan.

Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah Ibu Dr. Ir. Christina Shandra Tobondo.,MT dalam paparannya menyampaikan bahwa pengembangan klaster perwilayahan terdiri dari 4 (empat) klaster yaitu; 1) Agropolitan Bolipamuso terdapat di Kabupaten Buol, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan  pusat klasternya di Kabupaten Poso. 2) Perkotaan Pasigala terdapat di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala dan pusat klasternya di Palu. 3) Wisata Bahari dan Perikanan Balatoju terdapat di Kabupaten Banggai (Banggai Utara), Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai laut, Kabupaten Tojo Una-una dan pusat klasternya bertempat di Ampana. 4) Industri pengolahan morubang terdapat di Kabupaten Morowali, Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Banggai (Bagian Selatan) dan pusat klasternya di Luwuk. Arahan pengembangan klaster Pasigala terdiri dari 7 (tujuh) pengembangan klaster yaitu; 1) Pembatasan pengembangan kawasan budidaya di kawasan rawan bencana tinggi dan sangat tinggi. 2) Pengembangan kawasan pemukiman penyangga di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. 3) Peningkatan Sistem jaringan prasana regional pada kawasan rawan bencana rendah dan kawasan rawan bencana sedang. 4) Peningkatan sistem jaringan pergerakan regional. 5) Pengembangan kota palu sebagai bentuk kota yang kompak dengan fungsi utama perdagangan, jasa dan industri didukung upaya mitigasi bencana. 6) Pengembangan sarana dan prasarana pemukiman regional di Kabupaten Donggala, dan 7) Pengembangan dan pemantauan jaringan sumber daya air sebagai pengurangan risiko bencana likuifaksi. 

Lebih lanjut beliau menyampaikan dalam menyiapkan lokasi pengembangan kawasan pangan Nusantara di Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala; 1) Fokus Dampelas komoditi Jagung, Kedelai sebesar 1.124 Ha, 2) Sirenja komoditi jagung sebesar 8.801 Ha, 3) pinembani komoditi jagung 8.898 Ha, 4) Wombo komoditi Bawang sebesar 610 Ha. Kabupaten Sigi; 1) Karavana komoditi jagung sebesar 135 Ha, 2) Bangga 1 komoditi jagung 400 Ha, 3) Bangga 2 jagung sebesar 2.250 Ha, 4) Sibalaya jagung sebesar 256 Ha, 5) Sidera komoditi jagung sebesar 1.235 Ha, dan 6) Jonooge komoditi jagung sebesar 117 Ha.   Kabupaten Parigi Moutong; Salubanga (Kec. Sausu) komoditi padi dan jagung sebesar 300 Ha. Kabupaten Tolitoli; 1) Kamalu (Kec. Ogodeide) jagung sebesar 1.500 Ha, 2) Senja (Desa Sibea dan Desa Janja) Kec. Lampasio komoditi jagung sebesar 1.950 Ha. Kabupaten Poso, Parimo dan Sigi; Manggalapi komoditi padi, jagung sebesar 1.975 Ha.

Lokasi rencana pengembangan Kawasan Pangan Nasional (KPN) terletak di kawasan; 1) Kabupaten Donggala (Kec. Pinembani), 2) Kabupaten Parigi Moutong (Salubanga), 3) Kawasan Manggalapi yang terdiri dari 3 (tiga) Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi.

Selesai laporan Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Sulawesi Tengah oleh Bapak H. Rusdi Mastura menyampaikan pembangunan kawasan nusantara dan food estate di Sulawesi Tengah diharapkan dapat menjadi salah satu prioritas strategis nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategis Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 yang mengatur percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional dapat terintegrasi dengan proyek strategi nasional di Sulawesi Tengah diantaranya; 1) Pembangunan ruas jalan Gimpu-Peana-Kalamanta batas Sulawesi Selatan + 89 Km, 2) Pembangunan ruas jalan Sienjo-Pura-Sipi +42 Km, 3) Pembangunan ruas jalan Bangga-Lalundu-Watatu, 4) Pembangunan pelabuhan Tambu-Kasimbar, 5) Destinasi super prioritas nasional pariwisata togean, dan 6) Pembangunan kawasan industri halal berbasis perikanan di mato kabupaten banggai laut.

Untuk mewujudkan kawasan pangan pangan nasional telah ditetapkan lokasi fokus untuk tahun 2022 dan 2023 yaitu di Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Tolitoli. Selesai sambutan Gubernur Sulawesi Tengah dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan para Bupati/Walikota bertujuan untuk mensinergikan kegiatan dalam mempercepat kawasan pangan nusantara menuju IKN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *