
Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan Sosialisasi Finalisasi Gercep Gaskan Berdaya yang mana akan di data by name by address dari Kementerian Koordinator Pembangunan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Bidang Perencanaan Ekonomi Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah.


Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 20 September 2022, bertempat di Ruang Rapat VIP Nagana Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah. Dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Bappeda se-Sulawesi Tengah, Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi Bappeda se-Sulawesi Tengah, dan pejabat lingkup Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah.
Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi, Bapak Ahfan Halim, SE.,M.Si membuka langsung kegiatan tersebut sekaligus memberi sambutan. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk menurunkan angka kemiskinan melalui penguatan ekonomi bagi rumah tangga miskin dengan tujuan untuk; 1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan usaha ekonomi masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan, 2) Memperbaiki kehidupan masyarakat melalui pemberian dan peningkatan pertumbuhan ekonomi, 3) Mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat berskala mikro, kecil dan menengah, 4) Mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat di Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah.
Tingginya angka kemiskinan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah, merujuk pada data presentase penduduk miskin Provinsi di Indonesia per Maret 2022, jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 389,35 ribu orang, naik 7,14 ribu orang disbanding September 2021, dan menurun 16,09 ribu orang terhadap Maret 2021. Selama periode September 2014-Maret 2022, persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 12,33 persen merupakan pencapaian terendah kedua, dibawah pencapaian September 2021 yang sebesar 12,18 persen.
Strategi menurunkan angka kemiskinan yaitu; 1) Mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin dan rentan melalui pemberian bantuan Pendidikan gratis dan jaminan Kesehatan bagi masyarakat miskin. 2) Melakukan pemberdayaan dalam rangka peningkatan produktivitas kelompok miskin dan rentan dengan mendorong program-program penanggulangan kemiskinan yang komprehensif dan integrasi baik lintas Perangkat Daerah maupun program-program kewilayahan. 3) Mendorong peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui bantuan dan program padat karya. Dari hal tersebut maka lahirlah “Program Inovasi Gercep Gaskan Berdaya” yang merupakan model penanggulangan kemiskinan yang ditujukan untuk pemberdayaan dalam bentuk pemberian bantuan berupa uang tunai kepada masyarakat miskin, untuk pembelian sarana dan prasaraan kerja yang mendukung penghasilan utama sehingga tercapai peningkatan ekonomi keluarga secara cepat.