Event Date:
Start at 12:00 AMDecember 2, 2024
Palu-Sulawesi Tengah, Senin (02/12/2024), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tengah bersama stakeholder telah menggelar kegiatan Perencanaan dan Pelaksanaan Program Petani Milenial Sulawesi Tengah Tahun 2025 bertempat di Hotel Best Western Palu.
Dr. Ir. Christina Shandra Tobondo, M.T diberikan kesempatan memberikan sambutannya dengan menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam mengatasi tantangan yang dihadapi sektor pertanian saat ini.Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tengah mengungkapkan bahwa sektor pertanian dihadapkan pada tantangan serius, yaitu fenomena aging farmer, di mana mayoritas petani berusia di atas 55 tahun. Di sisi lain, minat generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian terus menurun. “Ini adalah tantangan besar yang harus kita hadapi bersama. Regenerasi petani adalah kunci keberlanjutan sektor pertanian di Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Sebagai solusi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah menginisiasi Program Petani Milenial, yang bertujuan mencetak seribu petani muda setiap tahun. Program ini melibatkan pelatihan teknis, pembinaan lapangan, dan pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi. Petani milenial didefinisikan sebagai generasi muda berusia 19â39 tahun yang adaptif terhadap teknologi digital dan memiliki jiwa kewirausahaan. Program ini juga mendukung agenda nasional untuk mencetak 2,5 juta petani milenial pada tahun 2024, sejalan dengan visi jangka panjang Sulawesi Tengah 2025â2029, yaitu menjadi wilayah pertanian dan industri berbasis sumber daya alam yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Rapat ini juga menggaris bawahi pentingnya pendekatan multi-sektoral. Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan dinas terkait, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk mengintegrasikan program dan kegiatan yang mendukung pertanian berbasis inovasi. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pertanian yang mendukung regenerasi tenaga kerja, peningkatan produktivitas, dan daya saing produk lokal.