RAPAT KOORDINASI TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (TKPKD)

Event Date:
Start at 12:00 AM
December 17, 2024
E-Mail
bappedasultengofficial@gmail.com

Palu, 17 Desember 2024 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem dengan menggelar Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD). Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Nagana, BAPPEDA Provinsi Sulawesi Tengah, dan dibuka oleh Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Dr. H. Rudi Dewanto, SE., MM.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh Kepala BAPPEDA, Dr. Ir. Christina Shandra Tobondo, M.T., serta sejumlah panelis dan perwakilan lintas sektor lainnya.

Dalam sambutannya, Dr. H. Rudi Dewanto menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan pengurangan kemiskinan ekstrem di Sulawesi Tengah. “Kami membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, sektor swasta, dan masyarakat. Bersama, kita bisa menciptakan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Penurunan Kemiskinan yang Signifikan

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah berhasil turun dari 12,41% pada Maret 2023 menjadi 11,77% pada Maret 2024. Hal ini menjadikan Sulawesi Tengah sebagai provinsi dengan penurunan angka kemiskinan tertinggi di Pulau Sulawesi, meskipun angkanya masih di atas rata-rata nasional sebesar 9,03%.

Strategi dan Program Prioritas

Untuk mencapai target penurunan tingkat kemiskinan menjadi 9,92–10,5% pada tahun 2029, pemerintah telah menetapkan sejumlah program strategis, di antaranya:

  1. Gercep Gaskan Berdaya: Program pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat.
  2. Siaran Stunting (Siap Gencar Aman Stunting): Mengintegrasikan penanganan stunting dengan pengentasan kemiskinan.
  3. Tetrapandu: Terminal dan transportasi pangan terpadu untuk menjamin ketersediaan pangan, khususnya di wilayah kepulauan.
  4. Padungku: Program padat karya yang bertujuan menekan angka kemiskinan ekstrem.

Pada tahun 2025, fokus pengentasan kemiskinan akan diarahkan pada beberapa langkah utama, di antaranya:

  • Program Pangan Daerah (PANADA) untuk lanjut usia dan kepala keluarga perempuan, dengan target 68.490 jiwa.
  • Perlindungan penyandang disabilitas di 7 kabupaten dengan tingkat kemiskinan ekstrem tinggi, dengan target 8.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
  • Bantuan modal usaha melalui UEP dan KUBE, dengan target 40.000 KPM.
  • Bantuan uang tunai kemiskinan ekstrem sebesar Rp1 juta per keluarga untuk 12.000 penerima manfaat.
  • Penyediaan rumah layak huni bagi 5.000 keluarga miskin ekstrem.

Untuk 2025 program pengentasan kemiskinan melalui program pangan daerah (PANADA) bagi lanjut usia dan kepala keluarga perempuan dengan targel 68.490 jiwa, program perlindungan penyandang disabilitas pada 7 kabupaten yang tingkat kemiskinan ekstrim tinggi, dengan target 8.000 KPM. bantuan modal usaha UEP dan KUBE dengan target 40.000 KPM. bantuan kemiskinan ekstrim (1jt/KK) kepada 12.000 ribu Orang penerima manfaat. Bantuan rumah layak huni kepada 5000 keluarga miskin ekstrim.

Optimisme untuk Masa Depan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Dr. H. Rudi Dewanto, optimis bahwa pendekatan kebijakan yang inovatif dan terintegrasi akan membuahkan hasil positif. Dengan sinergi dan kolaborasi yang terus-menerus, kami yakin Sulawesi Tengah dapat mencapai target yang ditetapkan, mencatatkan penurunan kemiskinan ekstrem, dan membawa kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakat.